Anggrek Hitam (Coelogine pandurata Lindl)
1. Ciri-Ciri morfologi
Anggrek hitam menjadi terkenal ketika mendapat trofi sebagai species terbaik pada Pekan Anggrek Nasional 1976 di Jakarta. Anggrek hitam ini termasuk family Orchidaceagenus Coelogyne dan species Coelogyne pandurata Lindl. Terdapat species lain yang sejenis dengan anggrek ini yaitu C. asperata, C. cristata dan C. orhracea.
Batang anggrek hitam berbentuk umbi semu, pipih memanjang dan dapat mencapai panjang 12 cm dan lebar 6 cm. pertumbuhan ujung batangnya terbatas (sumpodial). Bentuk daun panjang berlipat-lipat dan dapat mencapai panjang 50 cm dan lebar 2-10 cm.
Bunganya yang indah merupakan rangkaian berbentuk tandan yang panjangnya kurang lebih 20 cm. Jumlah tandan mencapai 14 kuntum atau lebih dengan diameter kira-kira 10 cm. bunga berbentuk seperti Bungan kenanga besar, berwarna hijau mudan dan di tengahnya terdapat bibir (labellum) yang menyerupai biola. Bibir bunganya memiliki alur dengan pinggir keriting berwarna hitam pekat yang merupakan ciri khas anggrek ini yang membedakannya dengan anggrek lain. Dari sejak mekar sampai kering warna hitam pekat ini tidak berubah. Daun bunganya berjumlah lima helai.
Anggrek hitam berbunga setiap tahun tergantung iklim setempat. Musim berbunga biasanya terjadi di sekitar bulan Agustus sampai Oktober, dengan umur 7-10 hari.
2. Habitat
Anggrak hitam banyak tumbuh di hutan Kersik Luwai, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat. Hutan Kersik Luwai yang luasnya 5.000 Ha berdasarkan SK menteri No. 792/Kpts/Um/10/1982 ditetapkan sebagai hutan cagar alam dengan nama Cagar Alam Padang Luwai. Di lokasi ini hidup tak kurang dari 70 species anggrek alam yang diantaranya anggrek hitam.
Selain Kersik Luwai terdapat juga di dekatnya Kersik Serai dan Kersik Lepok yang sama-sama kaya akan anggrek alam. Ketiga kersik tersebut tidak jauh dari Sekolaq Darat, Kecamatan Barong Tongkok. Desa Sekolaq Darat dapat dicapai dari Samarinda melalui Kota Melak di Hulu Sungai Mahakam. Samarinda-Melak dapat ditempuh selama sehari semalam dengan kapal penumpang (long boat), sedangkan Melak-Sekolaq Darat yang berjarak 16 km dapat dicapai dengan kendaraan roda empat.
Anggrek hitam di alam hidup menempel sebagai tanaman epifit pada batang dan dahan pohon. Ia juga tumbuh di atas tanah yang penuh dengan seresah yang membusuk. Anggrek hitam tidak tumbuh diatas batang atau dahan yang basah dan berlumut, tetapi diatas batang yang relative kering dan bersih untuk menerima cahaya matahari. Ekosistem hutan Kersik Luwai termasuk unik, tanahnya bergambut hitam tetapi juga berpasir putih seperti pasir pantai. Vegetasinya bertipe seragam dan cukup menerima cahaya matahari.
2. Penyebaran
Selain di hutan Kersik di Desa Sekolaq Darat, Kecamatan Barong Tongkok, anggrek hitam juga ditemukan hidup secara alami di daerah Sangkulirang dan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara dan di Tanah Grogot, Kabupaten Paser.
3. Gangguan terhadap anggrek hitam
a.
Hama dan penyakit
Hama dan penyakit anggrek merupakan factor yang mempengaruhi pertumbuhan,
sehingga anggrek yang tumbuh alami di hutan kurang baik dibandingkan dengan
anggrek budidaya. Penyebab penyakit anggrek adalah virus, kakteri dan jamur
serta keaadaan fisiologis. Phytophthora dan Pythium merupakan penyebab penyakit
nusuk hitam yang menyerang pangkal daun, batang dan akar tanaman. Cerospora
menyerang daun-daun tua dan menimbulkan bercak bulat panjang kecoklatan yang
disebut penyakit bercak daun. Penyakit karat juga sering menyerang daun tua
atau muda dan terdapat pula penyakit busuk akar yang disebkan oleh Rhizoctina
atau Fusarium.
Hama yang banyak mengganggu anggrek adalah kutu daun, lipas, jangkrik,
keong dan belalang.
b.
Perubahan lingkungan
Ancaman paling besar terhadap kelestarian anggrek alam adalah perubahan
lingkungan yang disebabkan khususnya oleh eksploitasi hutan secara
besar-besaran sejak tahun 1970 an. Walaupun hutan Kersik Luwai tidak diganggu
secara langsung, perubahan lingkungan di sekitarnya akan mempengaruhi iklim
mikronya, pola angin, suhu, kelembaban, penyinaran dan curah hujan setempat
kemungkinan dapat berubah dan mengancam kelestarian anggrek. Kebakaran hutan
pada tahun 1983, akibat kemarau panjang dan perubahan ekosistem hutan telah
mengancam kelestarian anggrek hitam di hutan kersik. Oleh karena itu konservasi
hutan kersik untuk menjaga kelestarian anggrek alam harus diimbangi dengan
pengendalian factor-faktor lingkungan di sekitarnya yang mempengaruhi.
c.
Gangguan manusia
Gangguan langsung terhadap habitat alami oleh manusia seperti penebangan
dan pembakaran pohon di daerah kersik dapat mengancam kelestarian anggrek alam.
Begitu juga pencurian liar dan eksploitasi yang tidak bijaksana terhadap
anggrek alam untuk diselundupkan ke daerah lain, akan mengancam kelanggengan di
habitat alam
Sumber
: Anggrek Hitam dan Pesut Mahakam Identitas Flora dan Fauna Daerah Kalimantan
Timur, Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup Setwilda TK. 1 kalimantan
Timur Samarinda 1991
Anggrek hitam menjadi terkenal ketika mendapat trofi sebagai species terbaik pada Pekan Anggrek
BalasHapusAgen Judi sabung ayam Online paling Yahud boss
judi sabung ayam dengan presentase kemenangan tertinggi
Untuk info lebih lanjut bisa melalui:
Proses deposit dan withdraw tidak terbatas dan 24 jam online hanya untuk member setia kami
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
whatup : 08122222995
BBM: D8C363CA